Sabtu, 03 Mei 2008

I-L-U


kutuliskan di atas pasir
kira-kira tak tersapu ombak

"Yu.. ILU"

tapi ombak tetap datang
membawa serta pasir dan tulisan

aku tersenyum
"Bukan seperti ini rindu dan cintaku padamu"

SeLaMaT TiNgGaL

Tak kuasa ku menahan air mata ini
saat kau pergi meninggalkan raga ini sendiri
saat kamu lebih memilih pergi demi sesuatu yang membuat jiwa ini hancur
kasih mengapa kau tega meninggalkanku sendiri
disaat rasa ini tumbuh
haruskah aku merelakan kepergianmu
haruskah aku terlena kembali dalam kehampaan
ingin aku menjerit
andai kau menngerti arti sesungguhnya air mata ini
andai kau mengerti arti kata ini
mungkinkah kau kan tetap pergi meninggalkan bayangan mu
bayanganmu yang kan menghancurkan jiwaku
tak sanggup kulepaskan gengaman ini
kasih andai waktu bisa kuputar ulang tak ingin aku
mengenalmu bila aku harus menangis karnamu
andai bumi berotasi mundur kan ku hentikan waktu
agar kau tak pergi meninggalkanku
karna ku terlanjur mengenalmu
kenapa waktu tak pernah adil padaku
pada pemimpi kecil yang harus kehilangan lagi
kini takkan ada lagi ucapan selamat malam yang kan mengantarkanku ke alam mimpi
tak ada lagi senyum terindah yang ku lihat saat fajar menyapa dunia
yang kini harus kurasakan kesendirian tanpa dirimu

HiDuP

Aku sendiri
sendiri tanpamu
tanpa canda tawamu
dan juga tanpa bayangmu
Kucoba nikmati malam ini dengan kerinduan
kerinduan yang entah kapan kan terobati
aku hanya bisa bermimpi, bermimpi kau kan datang
membawa segelah air yang kan mengobati dahaga ini
kutatap langit indah malam ini
bulan menebarkan senyum terindahnya padaku
padaku yang selalu terdiam kala malam menyapa
langit begitu indah melukiskan keagunganNya
tapi bagiku langit tetap lah sama
kelam, gelap, awan yang diselimuti mendung itulah aku
aku yang tak pernah bisa menikmati indah dunia ini
aku tak pernah tahu untuk apa aku hidup kalo hanya terbelenggu dalam lumpur
aku tak pernah bisa melangkah bebas menikmati hari
bertahun-tahun jiwaku terbenam dalam lumpur
hanya air mata yang akan selalu mewarnai hidupku
ku gores tinta suci kisah hidup tak pasti
kutulis rentetan derita
belasan tahun kucoba tegar berdiri melawan dunia
tapi apa aku tetap terjatuh tak berdaya
rasanya aku bosan menjalani hidup ini
aku bagai hidup di dunia fatamorgana
ku untai imajinasi penuh harapan
ku ukir sejuta keinginan
meski ku tahu semua itu mustahil
kadang ragaku letih menelusuri jalan seribu teka - teki

TeRuNtUk YU

YU…
Meski mentari terbit di utara…
Meski langit malam tak lagi indah….
Sekalipun bulan dan bintang enggan menatapku…
Meski jiwa ini meninggalkan raga….
Meski hasrat ini mulai memupus….
Meski ku tahu cinta itu telah pudar….
Ku tahu hati ini tak sanggup ingkari betapa aku mengasihi mu…
Kalaupun senja tak lagi ada…
Percayalah aku akan selalu ada disana….
Sekalipun mata mu tak lagi mampu memandangku…
Yakinlah aku tetap ada…
Maafkan aku yang selalu membuat mu terluka….
Sungguh tak ada niat ku untuk membuatmu terluka….
YU…. maafkan aku…..
Janganlah bimbang karena akulah yang akan menopangmu…
sekalipun amarahmu membunuhku…
Aku akan selalu ada…menjadi tangan,mata,dan kaki bagi langkah hidupmu
aku akan selalu ada karena kamu matahariku,
dan aku akan tetap menjadi “Sunflower” mu sampai kapanpun…
Aku ada karena kamu ada…